INSPIRASIJATENG.COM – Musim panen durian kembali tiba di lereng Gunung Merapi, membawa berkah bagi para petani di wilayah Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah. Setiap harinya, mereka mampu memanen sekitar 100 buah durian lokal dengan berbagai varietas unggulan seperti Gemblong, Mentega, dan Bodong.
Durian-durian ini dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp30 ribu hingga Rp200 ribu per buah, tergantung pada jenis dan ukurannya. Dengan panen yang berlangsung dua kali dalam setahun, petani pun semakin optimistis meraih keuntungan besar dari buah khas ini.
“Alhamdulillah, tahun ini panennya melimpah. Pembeli dari luar daerah juga banyak yang datang, bahkan ada yang pesan dalam jumlah besar,” ujar Rudi, salah satu petani durian di Tamansari.
Durian dari lereng Merapi dikenal memiliki cita rasa khas manis legit dengan tekstur daging buah yang lembut. Tak heran jika banyak pemburu durian rela datang jauh-jauh untuk menikmati langsung dari kebun.
Sementara itu, pedagang durian di sekitar Boyolali juga kebanjiran pesanan. “Permintaan meningkat, apalagi saat akhir pekan. Banyak wisatawan yang mampir mencari durian asli Merapi,” kata Santi, salah satu pedagang di kawasan Tamansari.
Dengan tingginya minat masyarakat terhadap durian lokal, petani berharap harga tetap stabil dan semakin banyak pasar yang bisa mereka jangkau. Panen durian Merapi tahun ini tidak hanya menjadi berkah bagi petani, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian di wilayah Boyolali.
Inspirasijateng.com | Reporter: [agri/arista] | Editor: [Redaksi]