INSPIRASIJATENG.COM – Bendungan Ancol di Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang telah mengalami revitalisasi besar-besaran, kini menjadi sorotan warga.
Setelah dirias dengan taman-taman indah, gapura candi yang megah, serta fasilitas seperti gazebo dan panggung pertunjukan, kawasan ini seolah siap menjadi destinasi wisata unggulan.
Namun, hingga awal 2025, bendungan yang berdiri megah sejak 1909 ini masih terkatung-katung tanpa kejelasan peresmian.
“Kami sudah menunggu sejak akhir 2024 seperti yang dijanjikan, tapi kenyataannya sampai sekarang belum ada tanda-tanda peresmian,” ujar seorang pedagang minuman yang setia membuka lapaknya di kawasan tersebut.
Para pelaku UMKM di sekitar Bendungan Ancol sudah lama berharap revitalisasi ini menjadi titik balik ekonomi mereka. Namun, ketidakpastian membuat potensi besar bendungan ini tak kunjung tergarap maksimal.
Meski belum diresmikan, Bendungan Ancol sudah menarik perhatian wisatawan lokal. Setiap akhir pekan, kawasan ini dipadati pengunjung yang ingin menikmati gemuruh aliran Sungai Progo, taman-taman asri, dan suasana sejuk meski di tengah teriknya cuaca.
“Kami kesulitan parkir karena gerbangnya masih tertutup pagar besi. Kadang, kendaraan besar seperti bus rombongan terpaksa parkir jauh dari lokasi,” ungkap salah satu pengunjung yang datang bersama rombongan sekolah.
Bahkan, beberapa pengunjung yang menggunakan kendaraan odong-odong mengeluhkan akses masuk yang belum memadai.
Revitalisasi Setengah Hati?
Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah mencurahkan dana besar untuk merombak kawasan ini menjadi lebih menarik.
Namun, tanpa tindak lanjut berupa peresmian, revitalisasi ini hanya menjadi pajangan tanpa makna.
“Sangat disayangkan, pembangunan yang sudah bagus ini seakan hanya menjadi proyek tanpa manfaat langsung untuk masyarakat sekitar,” kritik Azis salah satu pelaku wisata di Ngluwar.
Ia menegaskan bahwa peresmian Bendungan Ancol akan membuka pintu bagi UMKM lokal untuk berkembang pesat.
“Bayangkan, dengan lokasi yang strategis di perbatasan Magelang dan Kulonprogo, destinasi ini bisa jadi magnet wisatawan dari dua provinsi. Tapi jika terus dibiarkan begini, dampaknya ke ekonomi warga jadi terbatas,” tambahnya.
Melihat antusiasme pengunjung yang sudah ramai bahkan sebelum pembukaan resmi, pemerintah seharusnya sadar bahwa Bendungan Ancol adalah aset besar. Jika terus dibiarkan tanpa kejelasan, momentum ini bisa hilang begitu saja.
Bendungan Ancol bukan hanya simbol revitalisasi fisik, tapi juga simbol harapan warga untuk masa depan ekonomi yang lebih baik. Namun, jika harapan itu terus diabaikan, revitalisasi yang telah dilakukan hanya akan menjadi cerita sia-sia.
Editor: Redaksi