INSPIRASIJATENG.COM – Pemerintah Kabupaten Magelang terus memperkuat strategi ketahanan pangan dengan menyiapkan cadangan gabah dan beras sebesar 56 ton lebih untuk menghadapi tantangan bencana alam, kerusakan pertanian, dan masalah stunting yang masih mengancam masyarakat.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kabupaten Magelang, Ade Srikuncoro Kusumaningtyas, mengungkapkan cadangan tersebut berasal dari pengadaan gabah tahun 2022 dan 2023. Hingga awal 2025, sebanyak 24 ton 50 kilogram gabah siap giling masih tersimpan di gudang.
“Gabah ini akan digunakan sebagai cadangan pangan jika terjadi bencana, seperti longsor, gagal panen, atau bencana lain yang berdampak pada masyarakat,” ujar Ade, pada Jum’at (3/1/2025).
Pada 2024, bantuan logistik sudah disalurkan untuk masyarakat di Kecamatan Borobudur yang terdampak gagal panen dan angin kencang.
Selain itu, petani di Kecamatan Kajoran juga menerima 660 kilogram bantuan untuk memulihkan tanaman yang rusak.
Ade menjelaskan bantuan ini tidak hanya untuk bencana, tetapi juga menjangkau masyarakat desa yang masuk dalam peta kerentanan pangan.
Pada 2024, sebanyak 30 desa di 12 kecamatan diidentifikasi sebagai daerah rawan pangan.
Setiap kepala keluarga yang terdampak berhak menerima 10 kilogram beras setelah mengajukan permohonan resmi ke Distanpangan.
Selain itu, pengadaan bantuan untuk stunting di 20 desa juga telah direncanakan, dengan distribusi dilakukan hingga akhir 2024.
“Kami berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan dapat meringankan beban masyarakat,” tambahnya.
Kasi Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Agung Wahyu Prihatmanto, memastikan stok logistik kebencanaan seperti beras, mi instan, dan kebutuhan dasar lainnya masih mencukupi.
Pada 2024, BPBD dan Distanpangan telah menyalurkan 900 kilogram beras untuk operasi bencana dan gotong royong warga.
“Kolaborasi kami dengan Dinas Pertanian memastikan kebutuhan logistik bencana dapat dipenuhi, sehingga masyarakat terdampak dapat segera terbantu,” jelas Agung.
Langkah strategis ini menjadi bukti komitmen Pemkab Magelang dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menghadapi tantangan sosial seperti stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Writer: agr/art
Editor: Redaksi