INSPIRASIJATENG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat sektor perikanan sebagai bagian dari langkah strategis mempercepat swasembada pangan sekaligus menyediakan sumber protein bergizi bagi masyarakat. Rabu (1/1/2025).
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana, menyatakan bahwa inovasi teknologi budidaya menjadi kunci menghadapi tantangan dalam sektor ini.
“Kita harus memaksimalkan potensi sebagai negara maritim. Jawa Tengah memiliki luas budidaya ikan mencapai 40.871 hektar dengan pembudidaya aktif sebanyak 204.516 orang. Fokus utama kita saat ini adalah meningkatkan efisiensi dan ketahanan produksi,” ujar Nana usai Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (31/12/2024) kemarin.
Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan jajaran kementerian terkait, dibahas berbagai tantangan seperti wabah penyakit ikan, perubahan iklim, dan minimnya akses air saat musim kemarau.
“Untuk mengatasinya, kami akan mengembangkan teknologi hemat air seperti bioflog dan close recirculation system, serta menyediakan benih ikan unggul yang tahan penyakit,” jelas Nana.
Pemprov Jateng juga mengusulkan program rehabilitasi saluran air untuk tambak, pengelolaan irigasi tambak partisipatif (PITAP), serta pengembangan keramba jaring apung di wilayah pesisir laut.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong optimalisasi sektor perikanan budidaya dan laut.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyoroti pentingnya meningkatkan produktivitas perikanan agar mampu bersaing dengan negara-negara tetangga.
“Produksi perikanan nasional memang surplus, tetapi kita perlu mendorong efisiensi dan daya saing, termasuk melalui inovasi teknologi,” katanya.
Dengan hasil ikan tangkap sebanyak 396 ribu ton dan budidaya 451 ribu ton pada 2024, Jawa Tengah memiliki peluang besar menjadi pusat pengembangan perikanan nasional. Peningkatan kebutuhan protein global hingga 70 persen pada 2050 menjadi pendorong utama percepatan ini.
“Kami optimistis Jawa Tengah akan menjadi salah satu penggerak utama kedaulatan pangan di Indonesia,” tutup Nana.
Writer: Agri
Editor: Redaksi