INSPIRASIJATENG.COM – Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Hingga kini, statusnya masih berada di level siaga 3 sejak tahun 2020. Dengan ancaman erupsi yang semakin intens, tiga desa di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, yakni Klakah, Jrakah, dan Tlogolele, ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana (KRB).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali bergerak cepat dengan melakukan sosialisasi kepada warga di sekitar wilayah rawan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman, menegaskan bahwa edukasi kepada warga penting untuk meminimalisasi risiko bencana.
“Kami sudah memberikan sosialisasi kepada warga di beberapa desa, termasuk Suroteleng, Samiran, Klakah, Jrakah, Tlogolele, dan Wonodoyo, yang lokasinya dekat dengan Merapi. Harapannya, masyarakat bisa lebih siaga menghadapi potensi bahaya,” ungkapnya saat diwawancarai Kamis (26/12/2024).
Menurut data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi pagi ini tercatat mengeluarkan lima kali guguran lava pijar ke arah barat daya, tepatnya menuju Kali Bebeng dan Kali Krasak, dengan jarak luncur mencapai 1.500 meter.
BPPTKG mengungkapkan bahwa potensi bahaya terbesar saat ini berasal dari guguran lava dan awan panas. Wilayah yang berisiko meliputi Sungai Boyong sejauh lima kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga tujuh kilometer di sektor selatan-barat daya.
Di sektor tenggara, ancaman mencakup Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Jika terjadi letusan eksplosif, material vulkanik diperkirakan dapat mencapai radius tiga kilometer dari puncak.
Peringatan untuk Warga
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya. Risiko semakin meningkat terutama saat hujan, karena dapat memicu aliran lahar dingin dan memperparah dampak abu vulkanik.
“Masyarakat perlu waspada terhadap abu vulkanik dan dampak kesehatan yang ditimbulkan. Jika aktivitas Merapi meningkat signifikan, maka statusnya akan ditinjau ulang,” ujar BPPTKG dalam pernyataan resmi.
Gunung Merapi, sebagai salah satu gunung api paling aktif di dunia, terus mengingatkan bahwa ancaman bencana tidak dapat diabaikan. Kini, kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk melindungi nyawa dan mengurangi risiko bencana di sekitar kawasan rawan.
Writer: Agri
Editor: Redaksi