INSPIRASIJATENG .COM – Suasana di kediaman Agriananda, siswa kelas XII RPL 2 SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, terasa berbeda pada Sabtu (21/12/2024). Rumah sederhana yang berlokasi di Dusun Gowok Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, berubah menjadi tempat penuh kehangatan saat menjadi tuan rumah Kajian Rutin Bulanan bertema “Berbakti kepada Orang Tua”.
Acara ini dihadiri oleh siswa-siswi XII RPL 2 beserta wali kelas mereka, Lilis Rahardiyanti, S.Pd. Suasana akrab penuh kekeluargaan pertemuan tersebut, menjadikannya lebih dari sekedar diskusi rutin.
Haryani, Orang tua dari Agriananda, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas terselenggaranya acara ini.
Ia merasa bangga atas perhatian sekolah yang tidak hanya menitikberatkan pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter siswa.
“Kajian ini sangat berharga untuk anak-anak kami. Ini bukan hanya tentang pendidikan moral, tetapi juga tentang membangun fondasi karakter mereka sebagai generasi muda yang lebih menghargai orang tua,” ujarnya .
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rizal, salah satu siswa, yang membuka suasana dengan penuh keberkahan. Dilanjutkan tausiyah singkat oleh Lilis Rahardiyanti, S.Pd., wali kelas XII RPL 2, yang mengingatkan pentingnya berbakti kepada orang tua.
“Perjuangan orang tua dalam mendukung pendidikan kalian sangat luar biasa. Tidak cukup hanya dengan ucapan terima kasih, bukti bakti kalian melalui sikap, prestasi, dan kesungguhan hati. Setelah lulus nanti, saya berharap kalian dapat melanjutkan pendidikan atau mencapai cita-cita, sehingga orang tua kalian bisa tersenyum bangga,” ucap Lilis dalam pesan penuh makna.
Tausiyah tersebut semakin hidup dengan kisah-kisah inspiratif yang dibagikan oleh Lilis, tentang bagaimana bakti kepada orang tua bisa menjadi pintu rezeki dan kesuksesan.
Suasana semakin cair saat sesi diskusi interaktif dimulai. Para siswa bergiliran berbagi pengalaman mereka tentang cara menghormati dan membahagiakan orang tua di rumah, menambah rasa solidaritas di antara peserta.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Sultan Abay Safwan, salah satu siswa, memohon keberkahan dan kekuatan untuk terus berbakti kepada orang tua. Doa ini menjadi simbol harapan agar setiap langkah siswa diiringi dengan doa dan restu dari orang tua mereka.
Sebagai penutup, para peserta menikmati hidangan sederhana yang disiapkan oleh keluarga tuan rumah. Obrolan santai dan canda tawa di sela makan siang menciptakan suasana kekeluargaan yang kian erat.
Kajian ini tidak hanya menjadi sarana refleksi spiritual, tetapi juga ajang mempererat hubungan antara siswa, guru, dan orang tua.
Sebuah langkah kecil yang memberikan dampak besar dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter luhur. ( NDA/merah )