Inspirasijateng. com | Magelang – Akhir-akhir ini suhu udara di Indonesia khusunya di Jawa Tengah terasa lebih dingin dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Banyak yang mengira kondisi ini merupakan dampak aphelium. Padahal sebenarnya bukan kondisi itu sebagai pemicu “mangsa bediding” (Jawa = cuaca dingin) saat ini.
Diketahui aphelium adalah posisi orbit planet yang berada pada titik terjauh dari matahari. Menurut astrolog, pada posisi aphelium, jarak Bumi dan Matahari sekitar 152.100.527 kilometer. Posisi ini biasanya terjadi pada awal bulan Juli pada setiap tahunnya, dan kondisi tersebut tidak memiliki dampak apa pun pada kehiupan di permukaan bumi.
Cuaca dingin di Pulau Jawa sebenarnya dipicu kondisi periode puncak musim kemarau menuju. Periode ini ditandai dengan pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.
Di mana angin monsun Australia yang menandakan wilayah Indonesia melewati perairan Samudera menuju Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin. Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin.
Menyikapi kondisi ini, Kasidokkes Polresta Magelang Iptu Dwi Haryanto memberikan beberapa tips untuk masyarakat Kabupaten Magelang khususnya. Sehingga meski kondisi suhu dingin melanda, masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
“Pertama, usahakan memakai pakaian tebal, misalnya jaket, sweater, dan lainnya. Terlebih lagi saat keluar rumah pada waktu malam hari. Kedua, perbanyak aktivitas fisik atau olah raga serta berjemur di pagi hari,” jelas Iptu Dwi Haryanto.
Ketiga, lanjut Kasidokkes, perbanyak minum air mineral. Keempat, konsumsi makanan bernutrisi. Kelima, istirahat yang cukup.
Iptu Dwi Haryanto juga menyarankan apabila kondisi tubuh drop atau sakit, maka segera meneriksakan diri ke dokter terdekat. Mengingat suhu dingin tubuh mudah terserang flu atau lainnya.
“Jangan lupa perhatikan pola makan, makan makanan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, dan selalu bahagia. Karena ketika pikiran kita kurang jernih, dapat memicu kondisi tubuh kita atau imun kita menurun,” pesan Iptu Dwi Haryanto. ((ᵃᵍʳⁱ/𝚛𝚎𝚍𝚊𝚔𝚜𝚒)