Cuaca Ekstrim diperakirakan terjadi selama tiga hari, mulai Kamis sampai Jum’at (04-06/7/2024). Beberapa daerah di Jawa Tengah berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengungkapkan potensi hujan dengan intensitas sedang lebat disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, aktifnya MJO, aktifnya gelombang rossby dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jateng.
Madden Julian Oscillation (MJO) adalah gangguan awan, curah hujan, angin, dan tekanan yang bergerak ke arah timur yang melintasi planet di daerah tropis dan kembali ke titik awalnya rata-rata dalam 30 hingga 60 hari.
“Faktor diatas pemicu peningkatan potensi cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama tiga hari kedepan.” Ujarnya dalam pers rilis BMKG yang diterima Inspirasijateng, Kamis (04/7/2024).
Berikut daerah yang terjadi pada Kamis (04/7) yakni di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kab. Magelang, Purwokerto. Kemudian Boyolali, Klaten, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kota/Kab. Semarang, Brebes dan sekitarnya.
Tanggal 05 Juli 2024 sebagian besar daerah yang berpotensi hujan sama dengan hari sebelumnya. Kemudian di Kebumen, Purworejo, Blora, Pati, Pekalongan, Pemalang, Brebes dan sekitarnya.
Sedangkan, pada 06 Juli 2024 terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Boyolali, Kebumen, Purworejo, Tegal, Brebes, dan sekitarnya. BMKG menghimbau masyarakat agar tetap waspada potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi tetap siaga. Masyarakat juga harus memperoleh informasi terkini dengan dapat mengakses laman BMKG,”tutupnya.