Boyolali, Inspirasijateng.com – Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat hari ini meresmikan Taman Metal di eks Pasar Mojosongo. Taman tersebut dilengkapi Tugu Salam Metal yang berbentuk telapak tangan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking menunjuk ke atas.
Meski telah diresmikan, tugu tersebut hingga kini hanya ditutup terpal.
“Agar suasana damai nyaman ini yang harus kita jaga,” ujar Bupati Boyolali, Mohammad Said Hidayat, usai peresmian 6 taman ikonik di depan taman Kalpataru komplek kantor terpadu Pemkab Boyolali, Senin (18/12/2023).
Tugu Salam Metal di Taman Metal di eks Pasar Mojosongo itu masih ditutup. Terpal warna biru tampak menutup rapi mengelilingi tugu tersebut. Hanya ujung jari telunjuk yang kelihatan.
Di taman itu juga tampak sudah ada tiang pagar berwarna merah putih dengan gambar logo Kalpataru. Terdapat beberapa tanaman baru di sisi utara. Pelataran diperkeras dengan paving dan tengahnya bergambar Kalpataru melingkar.
Said Hidayat mengatakan tugu itu tidak ada kaitannya dengan simbol yang digunakan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden maupun partai tertentu. Dia beralasan salam metal memiliki arti tersendiri bagi warga Boyolali.
Bahkan, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 101 tahun 2022 tentang Slogan dan Logo Semangat Boyolali Membangun. Di aturan tersebut metal merupakan singkatan dari ‘menata bersama penuh totalitas’.
“Sebelum memasuki tahapan-tahapan kampanye ini, itu (Perbup) sudah ada dulu. Artinya sudah direncanakan dalam konteks pembangunannya. Hari ini sudah diresmikan, sudah jadi. Pertanyaannya apakah langsung kita buka atau tidak (tuga salam metal),” kata Said.
Said menjelaskan,penutupan tugu itu dilakukan untuk menghormati peraturan serta etika selama masa pemilu.
Apalagi, salam metal termasuk dalam 9 simbol yang dilarang digunakan oleh ASN saat pose berfoto jelang Pemilu 2024. Larangan itu diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menpan RB, Mendagri, BKN, KASN dan Bawaslu terkait pedoman, pembinaan dan pengawasan netralitas PNS.
“Kita sudah konsultasikan, sesungguhnya tidak apa-apa (tugu ikon salam metal dibuka). Tetapi jauh lebih baik Boyolali kalau suasananya adem ayem gini kan penak to. Artinya yang terpenting Pemilu berjalan lancar, aman dan damai,” ucap dia.
“Tetapi semangat bagi seluruh masyarakat, bagi seluruh kita semua bahwa untuk membangun butuh langkah kebersamaan, perlu landasan. Maka perlu tata data-data kita, totalitas kita hadirkan yaitu sebagai semangat Boyolali membangun,” sambungnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, mengatakan Taman Metal di eks Pasar Mojosongo itu dibangun dalam dua tahap penganggaran.
“Taman Metal itu kemarin sudah dua kali tahapannya. Pertama Rp 900 juta untuk patungnya saja. Kemudian yang ini (tahap kedua) sekitar Rp 1 miliar koma sekian,” kata Wiwis di lokasi yang sama.
Redaksi