INSPIRASIJATENG.COM – Sebanyak 95 kepala sekolah jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan swasta mengikuti kegiatan audiensi Terkait pembangunan karakter yang digelar Pemerintah Kota Magelang, di Pendopo Pengabdian, Senin (10/7/2023).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Imam Baihaqi, mengatakan kegiatan ini sengaja dibuat untuk menyambungkan idealisme antara Wali Kota dan kepala sekolah yang ada di Kota Magelang.
“Supaya nanti tersambung, terpenting adanya komunikasi. Tadi pertama pembahasan terkait penggunaan handphone di sekolah, dan karakter pelajar,” tuturnya seusai kegiatan.
Dia menambahkan, saran dari Wali Kota Magelang agar sekolah bisa meminimalisir penggunaan handphone bagi pelajar.
Pasalnya, penggunaan handphone secara berlebih dinilai dapat mempengaruhi karakter seorang pelajar.
“Penggunaan handphone saat ini sangat menentukan karakter anak. Artinya, sekolah bisa menyikapi jika memang tidak memerlukan handphone, bisa menggunakan komputer di sekolah saja,”ujarnya.
Meski demikian, persoalan penggunaan handphone di lingkungan sekolah tetap dikembalikan ke masing-masing instansi sekolah.
Mengingat saat ini, kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah berdasarkan kurikulum Merdeka.
“Karena, kan kurikulum Merdeka itu, kalau sekolah belum ada fasilitas itu (komputer) harus menggunakan handphone. Tetapi harus dibatasi juga, pas kegiatan pembelajaran yang memerlukan handphone silahkan memakai tetapi setelah itu ya tidak (dipakai lagi). Ya, lebih diutamakan tidak usah memakai handphone,”terangnya.
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengingatkan Kepala Sekolah se-Kota Magelang agar turut andil dalam membangun karakter siswa melalui inovasi-inovasi.
Kepala Sekolah juga diminta untuk tidak membebani orangtua/wali murid dengan berbagai pungutan.
“Pada pertemuan ini kami tekankan pada pembentukan karakter pendidikan khususnya di Kota Magelang, sehingga menghasilkan karakter yang baik. Selain itu Kepala Sekolah harus mempunyai inovasi, tidak monoton, lakukan perubahan dan jangan sampai membebani orangtua/wali murid karena tidak semua ekonomi orangtua sama,” katanya.
Ia menyebutkan, karakter anak yang baik diantaranya karakter yang mempunyai keberanian, kalau salah mengakui salah dan tidak mempunyai sifat pendendam.
Anak-anak perlu diajak berinovasi, kreatif dan belajar berkompetisi secara sehat karena tantangan ke depan lebih kompleks.
Terlebih, kata Dokter Aziz, sejauh ini Kota Magelang terkenal dan terbukti memiliki mutu pendidikan yang bagus bahkan bisa bersaing dengan daerah lain. Hal itu harus dipertahankan.
“Kota Magelang dikenal mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik, bisa bersaing. Ini harus dipertahankan. Mutu pendidikan harus ditingkatkan,” ungkapnya.