INSPIRASIJATENG.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan 22 menara telekomunikasi di sekitar Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah akan ditata ulang. Penataan tersebut sebagai bagian dari upaya pembenahan kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur .
Ketinggian 22 tower telekomunikasi yang berada di radius kurang lebih lima kilometer dari Candi Borobudur akan diatur secara maksimal sejajar dengan teras Arupadhatu (lantai tertinggi) di Candi Borobudur atau ketinggian 283 meter di atas permukaan laut (mdpl)
“Implementasi penataan kembali kawasan Candi Borobudur sehingga menjadi kawasan yang terintegrasi, memiliki wajah baru, manajemen baru serta infrastruktur pendukung baru. Penataan kawasan Candi Borobudur dilakukan secara menyeluruh termasuk di dalamnya infrastruktur fisik, jalan dan sarana prasarana fisik dan infrastruktur digital, inspirasijateng dikutip dari keterangan resmi Kominfo, Sabtu (8/7/2023).
Ketinggian tower-tower tersebut dari lantai atas teratas dapat memastikan penataan-penataan infrastruktur fisik digital yang harus ditata ulang. Menurutnya, operator seluler maupun operator telekomunikasi memiliki komitmen bersama untuk melakukan redesign menara komunikasi di kawasan Candi Borobudur.
“Bahwa pembangunan ini juga merupakan bagian dari kesatuan penataan ulang dan keindahan kawasan Candi Borobudur.
Penataan di Candi Borobudur tidak semata-mata demi kepentingan cagar budaya, tetapi juga bagian industri pariwisata. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar penataan yang berhubungan dengan cagar budaya diperhatikan dengan sungguh-sungguh, dan agar pengembangan menjadi kawasan pariwisata super prioritas juga dapat tercapai.
“Dengan harapan agar benteng ekosistem pariwisata betul-betul dapat mengambil bagian di dalamnya, termasuk secara khusus memperhatikan usaha kecil menengah dan mikro.
Sementara itu, VP Marketing & Sales PT TWC, adanya penataan di kawasan ini akan memberikan kenyamanan serta keleluasaan pandangan bagi wisatawan untuk melihat peninggalan Dinasti Syailendra ini.
“Program penataan di kawasan yang nantinya jelas akan mempengaruhi bentang pandang di kawasan Borobudur bisa lebih rapi.(**)