MAGELANG RAYA, inspirasijateng.com – UNICEF mencatat terdapat sekitar 80 juta anak dan remaja di Indonesia mengalami dampak sekunder terhadap pendidikan, kesehatan, gizi, dan ketahanan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pandemi mampu memperlambat laju jutaan pelajar dalam mengakses pendidikan, serta membatasi akses penting layanan kesehatan dan gizi.
Demikian disampaikan Bupati diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat membuka kegiatan peluncuran Program Isi Piringku PAUD di Kabupaten Magelang di Pendopo Soepardi, Setda Kabupaten Magelang, Rabu (5/7/2023).
Menurut Adi, pandemi Covid-19 menyebabkan setiap keluarga harus terus berjuang keras mempertahankan kondisi keuangan mereka. Sehingga hal ini berpengaruh pada pemberian asupan gizi pada anak.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah telah meluncurkan program yang dinamakan ‘Isi Piringku’, program itu bertujuan memperbaiki kualitas gizi masyarakat Indonesia, dan sebagai pengganti konsep 4 Sehat 5 Sempurna, dimana konsep lama tersebut, kini tidak lagi mengakomodasi pemenuhan gizi seimbang.
“Selain itu, Program Isi Piringku juga sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami bagaimana porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi,” ungkap Adi.
Lebih lanjut Adi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Magelang saat ini tengah fokus menangani kasus stunting dan menjadi program prioritas guna memenuhi target yang telah ditetapkan pada 2024. Untuk itu, pemenuhan gizi bagi masyarakat menjadi hal yang sangat krusial. Asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan untuk mencegah terjadinya stunting.
“Kami memandang, program Isi Piringku mempunyai peran penting dalam pemenuhan gizi seimbang bagi anak agar dapat tumbuh sehat, optimal khususnya di masa pasca pandemi ini,” kata Adi.
Ia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan dan memperkuat pemahaman kepada guru PAUD dan juga kepada para peserta program, tentang pentingnya edukasi kesehatan, gizi, dan pola asuh yang baik selama periode tumbuh kembang anak sebagai upaya inovatif, promotive, preventif pencegahan stunting menuju periode Generasi Emas 2045.
Selain itu, selama program edukasi Isi Piringku dilaksanakan diharapkan bisa memberikan gambaran kepada guru PAUD, kader kesehatan dan instansi terkait sebagai mitra dalam mendampingi saat program ini berlangsung.
Founder Resourceful Parenting Indonesia, Andyda Meliala menyampaikan pihaknya memilih Kabupaten Magelang sebagai lokasi pelatihan dan pendampingan Program Isi Piringku. Program Isi Piringku ini akan dilaksanakan mulai hari ini hingga November 2023, dengan diakhiri memberikan reward kepada salah satu lembaga PAUD yang aktif membawa perubahan pada program Isi Piringku ini.
Andyda mengatakan dari data yang telah diperoleh pada 2022, jumlah stunting di Kabupaten Magelang di angka 28,2 persen tertinggi ke 3 se-Jawa Tengah.
“Maka besar harapan kami program ini (Isi Piringku) dapat diikuti oleh seluruh pendidik yang ada di Kabupaten Magelang,” kata Andyda.
Program Isi Piringku diikuti oleh 50 peserta dari 42 perwakilan dari Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) dan Himpaudi (Perhimpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) Kabupaten Magelang, dan ditambah 8 kecamatan lokus stunting. (dmf/แตแตหก)