MAGELANG RAYA , inspirasijateng.com – Progres pembangunan flyover dan semi underpass di simpang Canguk, Kota Magelang masih tahap biaya dan pengadaan tanah. Informasi dari pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) masih ada beberapa bidang tanah yang sedang diselesaikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang MS Kurniawan menyampaikan, masih ada kurang lebih lima bidang yang belum selesai penyelesaiannya, salah satunya SPBU Canguk. Karena kematiannya membutuhkan penghitungan yang lebih cermat.
“Selain itu, informasi yang kita dapat setelah hasil survei BPJN ada penambahan bidang yang terkena. Namun hanya satu atau dua bidang saja dan sekarang sudah terkondisikan,” jelasnya kepada awak media Selasa (4/7/2023).
Ia mengatakan, kalau sesuai jadwal, rencananya di Mei dan Juni sudah masuk proses pelelangan. Namun konfirmasi terakhir masih belum ada terkait hasil lelangnya bagaimana? “Jadi, posisi kita di sini juga masih menunggu,” ungkapnya.
Kurniawan mengatakan, keberadaan flyover Canguk pastinya akan mampu membantu mengungkap kemacetan yang sering terjadi di titik tersebut. Selain itu, juga meningkatkan pemerataan pembangunan antar wilayah melalui infrastruktur jalan.
Terutama guna mendukung penataan kawasan Borobudur yang ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Selain itu, mendukung ada pembangunan exit tol Bawen-Jogjakarta di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Magelang.
Dia menyebutkan, berdasarkan usulan pembangunan flyover dan semi underpass diprediksi bakal menelan biaya lebih dari Rp 119 miliar. Nantinya, flyover akan dibangun dengan dua jalur. Baik dari arah Semarang-Jogja maupun sebaliknya. Sedangkan semi underpass dibangun dari arah Tegalrejo-Magelang.
“Namun untuk gambar bangunan seperti ini, kami masih belum bisa menyampaikan. Karena DED ini masuk dalam dukumen rahasia dan baru bisa di-upload setelah lelang. Tapi kalau untuk gambar awal dulu memang sempat ada, tapi belum terinformasi secara valid,” ujarnya.
Pembangunan megaproyek tersebut direncanakan bakal rampung pada 2024. Sehingga pada 2025 sudah bisa dioperasionalkan. (/**)