SLEMAN, inspirasijateng.com – Mulai tahun ajaran baru 2023/2024, TK hingga SMP Negeri di Sleman menerapkan lima hari sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman, Ery Widaryana mengatakan waktu belajar siswa di sekolah memang menjadi lebih panjang.
Namun ia meminta sekolah tidak memberikan beban lebih kepada siswa, seperti pemberian pekerjaan rumah.
“Dengan lima hari sekolah ini, beban anak tidak semakin banyak, hanya dialihkan saja. Anak-anak lebih lama di sekolah, harapannya pendampingannya lebih efektif. Nah untuk PR ini memang tidak dianjurkan, karena dengan Merdeka Belajar anak-anak dituntut lebih kreatif,” katanya dalam jumpa pers di Pendopo Parasamya Sleman, Senin (03/07/2023).
“Kalau dipandang perlu, PR baru bisa diberikan. Sehingga lima hari sekolah ini jangan membuat beban siswa semakin berat. Tetapi bagaimana dengan Merdeka Belajar ini siswa lebih enjoy,” sambungnya.
“Sekarang di Kabupaten Sleman itu sekolah-sekolah sudah dilaksanakan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Nah dengan GSM ini betul-betul kami harapkan anak-anak lebih enjoy dalam belajar,” lanjutnya.
Dengan lima hari sekolah, siswa juga memiliki waktu lebih banyak dengan orangtua/wali. Sehingga saat akhir pekan, orangtua/wali bisa mengajak anaknya untuk melakukan kegiatan positif, di luar jam belajar.
Lima hari sekolah juga diharapkan dapat mengoptimalkan Tri Pusat Pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menambahkan proses belajar mengajar di sekolah saat ini berbeda dengan zaman dahulu.
Terlebih Sleman memiliki GSM, sehingga proses belajar mengajar tidak monoton.
“Kalau dulu mungkin sekolah hanya duduk mendengarkan, sehingga mungkin anak bisa bosan. Tetapi saat ini kan lebih menyenangkan, lebih gembira. Kreativitas anak diangkat semua, sehingga lebih fun. Kami akan pantau dan evaluasi secara berkala,”imbuhnya.