MAGELANG, inspirasijateng.com – Menjelang perayaan Waisak 2567 Budhis Era/ 2023 sejumlah Biksu dan umat Budhha menggelar ritual Pradaksina di stupa utama Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Kamis (1/6/2023).
Prosesi Pradaksina yang dilakukan oleh sejumlah Biksu dan puluhan umat di Candi Borobudur ini dilakukan pada pagi hari sebelum matahari bersinar sempurna.
Ketua Sangha Mahayana Bante Samantha Kusala Mahasthavira mengatakan, Pradaksina merupakan tradisi meditasi dengan berjalan kaki mengelilingi stupa candi sebanyak tiga kali searah jarum jam.
“Namun keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak Borobudur jadi mungkin kita tidak secara keseluruhan di atas, mungkin hanya beberapa kali,” kata Bante Samantha Kusala di sela kegiatan tersebut.
Menurut Bante Samantha, biasanya Pradaksina dilakukan adalah tiga kali mengelilingi setupa utama Candi Borobudur dan nantinya prosesi akan digelar lagi lain waktu.
Lebih lanjut Bante Samantha Kusala menuturkan meditasi berjalan itu seperti Thudong para umat budha berjalan berurutan mengelilingi stupa utama Candi Borobudur.
Dalam tradisi ritual ini setiap umat Budha juga mendaraskan mantra atau sutra suci yang membuat suasana bertambah khidmat.
Ditambahkan Bante Samantha, selain pradaksina, Biksu dan umat Budha juga melakukan ritual San Bu Yi Bai atau tiga langkah satu maskara yang menjadi salah satu bentuk penghormatan kepada sang Buddha Gautama.
“Tujuan dan makna dari meditasi tiga langkah satu maskara ini adalah salah satu bentuk penghormatan kepada guru junjungan kita, dengan melaksanakan praktik langsung ajaran mensucikan hati dan pikiran,” pungkasnya.
Usai ritual Pradaksina umat Buddha akan menyambut kedatangan Biksu Thudong asal Thailand di pelataran Candi Borobudur untuk mengikuti sejumlah rangkaian Waisak. Sebelumnya 32 Biksu Thudong itu mendapat jamuan khusus dari Bupati Magelang Zaenal Arifin sebagai simbol penghormatan.(แตแตหก)