BOYOLALI – Warga Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali, mengeluhkan bau kotoran dari peternakan ayam. Pemkab Boyolali lantas memediasi warga dengan peternak.
Pertemuan digelar di Kantor Desa Winong, Rabu (3/5/2023). Warga yang melaporkan pencemaran limbah itu ikut hadir.
Hadir dari pihak pemilik peternakan ayam, Maryati dan suaminya Mulyoto didampingi kuasa hukumnya, Tukinu. Hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani dan Kepala Disnakkan, Lusia Dyah Suciati.
Ditemui usai mediasi, kuasa hukum kandang ayam, Tukinu terang-terangan mengakui bahwa usaha peternakan itu beberapa waktu terakhir ini menghasilkan bau yang tidak sedap.
“Pertama, yang jelas ada dampak bau yang menyengat pada tanggal 18 dari kandang bu Maryati. Itu memang saya akui, dan saya benarkan, dan sudah permintaan maaf,” kata Tukinu, kepada inspirasijateng.com Rabu (3/5/2023).
Menurut dia, bau itu terjadi dari sejumlah kubangan kotoran ayam. Kotoran ayam ditampung di kubangan itu direncanakan untuk difermentasi menjadi pupuk. Yang akan digunakan untuk memupuk ribuan pohon alpukat.
Dia menjelaskan bahwa bau menyengat itu berasal dari proses penanganan. Pihaknya sudah berusaha keras agar bau itu bisa dikurangi dengan cara ditaburi kapur dan beberapa bahan kimia.
Dia menyebut proses pengerasan itu saat ini sudah selesai hingga bau menyengat bisa hilang.
“Akhirnya mengatasi yang lain. Namun pada saat warga melihat ke situasi sudah kondusif. Artinya sekarang bau prosentase sudah mungkin 85 persen. Jadi awal awalnya bau boleh dikatakan malpraktek atau mungkin reaksi obat dari penghancur kimia itu yang mereaksi,” katanya menjelaskan.
Kepala DLH Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, mengatakan ada sejumlah kesepakatan dari pertemuan ini. Antara lain, dalam jangka pendek efek bau segera hilang.
“Kemudian dari Pemerintah Kabupaten Boyolali, untuk pengelolaan limbah tidak akan berhenti dalam waktu singkat. Karena kami akan mendampingi pengusaha untuk mengelola limbahnya dengan baik sesuai aturan, sesuai standar baku mutunya,” tegasnya.
DLH menuntut sikap proaktif dari pengusaha peternakan ayam dalam penanganan limbah. โKami siap memfasilitasi pengelolaan limbah ayam di Winong dengan menggandeng akademisi,โ pungkasnya. (แตแตหก)