MAGELANG, inspirasijateng.com – Berbagai cara dilakukan warga untuk menyemarakkan momentum Ramadan 1444 H. Di Desa Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ribuan warga menggelar kirab gunungan grebeg jemunak. Bahkan saking antusiasnya, warga rela berdesakan untuk berebut makanan khas berbuka puasa tersebut.
Dua gunungan jemunak beserta replika jemunak raksasa tersebut, diarak dari Ndalem Simbah Gus Jogorekso Gunungpring menuju halaman Masjid Al Ikhlas sejauh 500 meter, Minggu (9/4/2023).
Tidak hanya itu, dalam grebeg tahunan ini juga dimeriahkan atraksi barongsai. Ribuan warga memadati sepanjang jalan yang akan dilalui arak arakan.
“Kegiatan ini digelar untuk menyemarakkan Ramadan. Jemunak yang diarak ini sebanyak 2.000 bungkus, grebeg jemunak ini merupakan tradisi turun-menurun warga saat Ramadan, dan digelar menjelang berbuka puasa,” kata Lukman Fatahillah, panitia kegiatan.
Jajanan jemunak ini hanya dapat ditemui pada saat Ramadan. Makanan tradisional ini memiliki citarasa yang manis dan gurih. Bahan baku jemunak sendiri terbuat dari ketela (ubi singkong), nasi ketan, dan parutan kelapa.
Dalam penyajiannya dibungkus menggunakan daun pisang yang dilengkapi dengan juruh gula merah (gula merah cair) sebagai penambah rasa manis.
“Latar belakang dipilihnya jemunak, karena itu makanan khas desa kami, yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Selain itu dengan grebeg ini diharapkan akan muncul perajin-perajin jemunak baru yang bisa terus mewarisi,” tambahnya.
Sementara itu, Desi, warga mengaku sangat senang dengan adanya grebek ini. Pasalnya makanan kuno ini hanya dijumpai saat bulan puasa Ramadan.
Seusai diarak dan pementasan atraksi barongsai, jemunak tersebut lalu diperebutkan warga. Ribuan warga rela saling berdesakan untuk mendapatkan makanan khas Ramadan tersebut. (𝚛𝚎𝚍/𝚊𝚐𝙻)