BOYOLALI , inspirasijateng.com β Satreskrim Polres Boyolali menangkap Nuryanto, 42, terduga pelaku pembunuhan seorang penjual bubur, Jumiyem, 64, warga Dukuh sidosari RT 016/RW 008, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Kamis (6/4/2023 ) sekira pukul 06.30 WIB.
Nuryanto ditangkap polisi saat di Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (9/4/2023).
Nuryanto merupakan keponakan dari mendiang Jumiyem. Selain menangkap Nuryanto, polisi juga menetapkan Mudmainah selaku istri siri Nuryanto sebagai tersangka karena mengetahui barang hasil kejahatan dan memperoleh keuntungan.
Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, mengatakan kronologi pembunuhan berawal dari tersangka mengaku sakit hati kepada korban karena orang tua dituduh sering ribut atau cekcok dengan korban terkait warisan.
Selain itu, tersangka juga ingin menguasai harta benda milik korban. Usai membunuh, melarikan diri ke arah semarang.
βMotif pembunuhan adalah dendam dan ekonomi,β kata AKP Donna Briadi dalam siaran pers, Senin (10/4/2023).
Saat melarikan diri, lanjut AKP Donna Briadi, tersangka juga membawa sejumlah barang milik korban, seperti 1 buah kalung emas seberat 14 gram senilai Rp3.500.000, 1 buah gelang emas seberat 50 gram senilai Rp18.000.000, serta uang tunai senilai Rp135.000.
Tersangka Nuryanto dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara maksimal 20 tahun penjara.
Setelah menangkap Nuryanto, polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Hasilnya, istri tersangka siri bernama Mudmainah diketahui membantu tersangka dalam menjual barang hasil kejahatan. Atas perbuatannya, Mudmainah dijerat Pasal 480 KUHP.
Sebagaimana diketahui warga di Cepogo, Boyolali sempat digegerkan penemuan mayat perempuan yang bersimbah darah, Kamis (6/4/2023). Korban adalah seorang perempuan lansia, Jumiyem, 64.
Ia diketahui tinggal di rumah sendiri, suaminya telah meninggal lama sedangkan satu-satunya anaknya berada di Jakarta. Ia mengatakan korban dibawa untuk otopsi ke RS Moewardi.
Korban ditemukan di rumah bagian belakang tepatnya di dapur. Setiap harinya, mendiang Jumiyem diketahui menjual bahan pokok dan bubur. Selain itu, saat puasa dia juga berjualan bubur. (πππ»)