SOLO- Warga yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Solo Raya menggelar audiensi di DPRD Kota Solo. Mereka menolak timnas Israel bermain di Indonesia saat gelaran Piala Dunia U-20.
Saat audiensi, mereka membentangkan spanduk bertulisan, ‘WAHAI PAK JOKOWI AKHIRI JABATAN ANDA SEBAGAI PRESIDEN DENGAN TIDAK MELUKAI HATI MUSLIMIN. TOLAK TIM SEPAKBOLA ISRAEL BERLAGA DI INDONESIA’.
Juru bicara Aliansi Solo Raya, Endro Sudarsono mengatakan Republik Indonesia memiliki konstitusi antipenjajahan, yang tertuang dalam Undang-undang 1945. Dengan pertimbangan itulah mereka menolak timnas Israel bermain di Indonesia.
“Kami mengirimkan surat kepada Pak Presiden Jokowi, dan Mbak Puan Maharani selaku Ketua DPR RI lewat DPRD Solo. Pada intinya kami menolak delegasi Israel main di Piala Dunia U-20, dengan pertimbangan Israel adalah penjajah, dengan konstitusi Indonesia melakukan perlawanan penjajahan di manapun,” kata Endro kepada awak media saat ditemui di DPRD Solo, Selasa (7/3).
Dalam penyampaikan aspirasi itu, mereka diterima oleh tiga Wakil Ketua DPRD Solo, yakni Sugeng Riyanto, Achmad Sapari, dan Taufiqurahman. Menurut Sugeng, penolakan terhadap Israel tidak perlu dilakukan dengan cara-cara yang ekstrem, cukup dengan jalur konstitusional.
“Saya percaya dan yakin, pemerintah masih memiliki sikap yang sama dengan Presiden pertama RI Soekarno, menolak keras terhadap penjajahan, dan Israel bagian itu. Konsekuensinya adalah menolak Israel di perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia,” kata Sugeng.
Pemerintah maupun PSSI, sambung Sugeng, harus berkomunikasi dengan FIFA terkait hal tersebut. Alasannya, karena hal tersebut mengacu pada konstitusi.
“Dari UUD 1945 sudah mengamanahkan seperti itu. Tinggal teknis saja, tapi sikap tegas kita juga harus ditunjukkan,” ujarnya.
Sugeng memprediksi jika timnas Israel U-20 tetap berlaga di Indonesia, akan ada dua hal yang terjadi. Yang pertama pemerintah akan berhadapan dengan rakyat sendiri, karena banyaknya yang menolak Israel. Kedua, akan menjadikan delegitimasi bagi pemerintahan sekarang. (dtc)